Jumat, 14 Januari 2011

JAMAN PLEISTOSEN

PLEISTOSEN

Pada tahun 1839, charles lyell memberikan nama pleistosen untuk jaman geologi yang mengikuti jaman pliosen. Jaman ini dimulai dari awal kuarter hingga kira-kira 11.000 tahun yang lalu. Jaman pleitosen didefinisikan dengan dasar bahwa lapisan sedimen mengandung 90% hingga 100% dari fauna yang masih hidup.
Gunung tengah atlantik masih terus mekar dengan kecepatan 2 cm pertahun pada jama ini. Karena pendeknya waktu pleistosen, tektonik yang terjadi belum banyak merubah morfologi dan struktur bumi. Namun demikian perubahan tektonik yang terjadi yang terkait dengan perkembangan dan pencairan lempeng es di daerah kutub telah sangat berpengaruh pada perubahan muka laut yang menyertainya.
Pada kala pleistosen, zona penujaman jawa pindah ke selatan, kearah samudera india. Mulai terbentuk gunungapi kuarter, termasuk merapi, merbabu, lawu, ungaran, yang sebagian masih hingga holosen. Susut laut yang mulai terjadi sejak pliosen terus berlangsung hingga pertengahan pleistosen awal. Dijawa tengan susut laut ini disertai dengan pengangkatan dari pegunungan kendeng. Akibatnya laut yang terletak diantara kendeng dan pegunungan selatan ( yang telah terangkat sejak pliosen ) dimana daerah sangiran terletak berubah menjadi lautan tertutup dan kemudian menjadi daerah rawa. Pengangkatan yang terus berlangsung segera diikuti oleh erosi, dan hasil erosi tersebuit masuk ke cekungan rawa tersebut diatas yang kemudian menghadilkan endapan lempung hitam ( formasi pucangan ). Pengisian terus menerus dari rawa tersebut berakibat daerah tersebut menjadi daratan dengan sungai yang mengalir diatasnya (Sartono, 1976). Pengangkatan kendeng tersebut juga berakibatterbentuknya endapan teras yang bertingkat-tingkat sepanjang lembah sungai, misalnya aliran Bengawan Solo diantara Ngawi dan Cepu (Sartono, 1976).
Pada masa jaman es, karena suhu udara rata-rata lebih rendah dari sebelumnya, hal ini mengakibatkan bahwa zona vegetasi bumi belahan utara berpindah keselatan lebihdari 2000 km dari posisi pra jaman es. Di eropa selatan, daerah tundra yang sangat luas yang dialasi permafrost ( tanah yang beku secara permanen), melempar jauh kearah selatan lempengan es hingga sejauh tepian dari laut tengah. Pada daerah seperti itu berkembang pesat fauna daerah dingin seperti rusa kutub (reindeer), mammoth dan badak berbulu lebat.
Selama Pleistosen, perkembangan golongan mamalia sangat pesat, mungkin akibat tersedianya relubg ekologi yang tepat. Muncul golongan baru misalnya mammoth, badak berbulu tebal dan harimau bergigi pedang. Satu hal yang sangat penting adalah bahwa muncul golongan hominid yang terwakili oleh homo erectus, homo habilis dan akhirnya homo sapiens. Kondisi iklim yang tidak terlalu basah pada pleistosen menyukarkan pertumbuhan hutan lebat. Hutan yang ada bukan merupakan hutan rimba, tetapi steppa. Kondisi seperti ini berakibat berkembang pesatnya mamalia darat golongan gajah yang berukuran besar seperti Stegodon trigonocephalus, mastodon, mammoth. Golongan hominid mulai menggunakan peralatan batu, mulai bberburu dan berakibat punahya beberapa hewan perburuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar