Senin, 16 November 2009

BENTUK TUBUH BATUAN BEKU

BENTUK TUBUH BATUAN BEKU DALAM

Batuan beku dapat digolongkan berdasarkan tempat pembekuan magma yakni batuan beku dalam (batuan beku plutonik) dan batuan beku luar (batuan beku ekstrusive. Pembahasan dalam paper kali ini adalah mengenai batuan beku dalam beserta bentuk tubuh batuan beku tersebut.
Batuan beku dalam terbentuk oleh magma yang membeku di bawah permukaan bumi, yang kemudian mengalami pendinginan yang sangat lambat sehingga memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusive atau batuan beku plutonik. Tubuh batuan beku dalam mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam, tergantung pada kondisi magma dan batuan di sekitarnya. Magma dapat menyusup pada batuan di sekitarnya atau menerobos melalui rekahan-rekahan pada batuan di sekelilingnya.
Bentuk tubuh batuan beku dapat dibedakan menjadi dua yakni bentuk yang memotong struktur batuan disekitarnya dan bentuk batuan beku yang sejajar dengan struktur batuan disekitarnya. Bentuk tubuh batuan beku yang memotong struktur batuan disekitarnya disebut diskordan yang meliputi dike, batholit, dan stock.
a. Dike
Dike adalah bentuk tubuh batuan beku yang memotong struktur batuan disekitarnya yang memiliki bentuk tabular dengan kedua sisinya sejajar. Dike berasal dari intruksi magma yang telah membeku. Dike memiliki ukuran dimensi lebar yang bervariasi mulai dari centimeter sampai beberapa meter dengan dimensi panjangnya atau lateralnya sampai beberapa kilometer. Dimensi dike lebih kecil dari dimensi batholit. Karena dike memotong batuan beku disekitarnya, dapat dianalisis bahwasannya umur dari dike lebih muda dari batuan yang dipotongnya yang mana manganut hukum cross-cutting relationship. Dike biasanya memotong batuan sekitarnya secara vertikal atau cenderung vertikal, akan tetapi akibat dari aktivitas tektonisme, rangkaian atau urutan dari lapisan dike dan batuan sekitarnya yang dipotong berubah menjadi horizontal.
Tekstur dan komposisi dari dike dapat berubah dari basa ke granitik yang berarti cenderung ke asam, akan tetapi secara umum komposisi dari dike adalah basa

b. Batholit
Batholit, merupakan tubuh batuan beku dalam yang paling besar dimensinya. Bentuknya tidak beraturan, memotong lapisan-lapisan batuan yang diterobosnya. Kebanyakan batholit merupakan kumpulan massa dari sejumlah tubuh-tubuh intrusi yang berkomposisi agak berbeda. Perbedaan ini mencerminkan bervariasinya magma pembentuk batholit. Beberapa batholit mencapai lebih dari 1000 km panjangnya dan 250 km lebarnya. Dari penelitian geofisika dan penelitian singkapan di lapangan didapatkan bahwa tebal batholit antara 20-30 km. Batholite tidak terbentuk oleh magma yang menyusup dalam rekahan, karena tidak ada rekahan yang sebesar dimensi batholit. Karena besarnya, batholit dapat mendorong batuan yang berada diatasnya. Meskipun batuan yang diterobos dapat tertekan ke atas oleh magma yang bergerak ke atas secara perlahan, tentunya ada proses lain yang bekerja. Magma yang naik melepaskan fragmen-fragmen batuan yang menutupinya. Proses ini dinamakan stopping. Blok-blok hasil stopping lebih padat dibandingkna magma yang naik, sehingga mengendap. Saat mengendap fragmen-fragmen ini bereaksi dan sebagian terlarut dalam magma. Tidak semua magma terlarut dan mengendap di dasar dapur magma. Setiap fragmen batuan yang berada dalam tubuh magma yang sudah membeku dinamakan Xenolith.
Sebagian batholit juga dapat muncul ke permukaan bumi dengan luasnya yang lebih dari 100 kilometer persegi. Proses yang menyebabkan batholit dapat muncul ke permukaan adalah proses erosi yang dipercepat dengan proses uplift dari lempeng benua tempat batholit tersebut terbentuk degnan kisaran waktu puluhan sampai ratusan tahun.

c. Stock
Stock, seperti batholit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit.
Bentuk tubuh batuan beku yang lain adalah yang sejajar dengan batuan yang ada disekitarnya yang meliputi sill, lakolit, dan lopolit.
a) Sill
Sill, adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar. Proses terbentuknya sill berhubungan erat dengan terbentuknya dike dimana dike yang terkena aktivitas tektonik dapat berubah orientasinya menjadi horizontal, begitu pula sebaliknya pada sill.

b) Lakolit
Lakolit, sejenis dengan sill yakni batuan beku yang menerobos diantara batuan sedimen. Yang membedakan adalah bentuk bagian atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas, membentuk kubah landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan Sill. Pembentukan lakolit yang seperti kubah tersebut berkaitan dengan tingginya tekanan dari magma yang berada dibawahnya.

c) Lopolit
Lopolit, bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas dan bawahnya cekung ke atas.
Berikut gambar dari perbedaan beberapa macam bentuk tubuh batuan beku secara keseluruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar